JANGAN lupa berdo`a untuk Orang Tua !

MENULIS dapat membantu seseorang untuk mengenali diri - mengenali pikiran, perasaan & apapun yang bergejolak di dalam hati --Hernowo--

 

Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

Sabtu, 02 Februari 2008

Jasa



SEKALI waktu angkot umum yang saya tumpangi, mogok di tengah perjalanan. Kendaraan mogok bukanlah cerita baru, apalagi menarik. peristiwa yang lebih dahsyat dari itu pun banyak terjadi, tabrakan misalnya.
Tapi yang menarik bagi saya dari peristiwa "sederhana" itu adalah, banyaknya umapatn dan sumpah serapah yang dilontarkan para penumpang. "uh, payah" kata seorang. Yang lain menimpali "waktu nih, waktu". terdengar lagi suara yang lebih keras, "supir b**o!" (maaf aku "Meriwayatkan" apa adanya. Dan itu pun dilluar grutuan-grutuan yang nyaris tak terdengar jelas. Semua umpatan dan grutuan itu kepada siapa lagi ditujukan, kalau bukan kepada pak supir.
Aku jugatentu saja tidak menyukai hal ini terjadi, aku juga berharap bia cepat sampai ke tumah. Tapi aku juga berusaha berpikir begini, "Memangnya si sopir menghendaki angkotna mogok? diajuga sama `mengejar` waktu. DIa juga (mungkin) punya anak dan isteri yang ingin segera ditemuinya dengan penuh kerinduan -- sesuatu yang pasti ada pada setiap manusia normal. Dan jika aku mengumpat, adakah itu menyelesaikan masalah?"
Dengan cara berpikir seperti itu, insya Aloh/alhamdulillah, satu hal bisa teratasi, yakni stress. dan tentu saja semua itu diawali dengan kesadaran bahwa apa yang tidak diingini itu tidak lebih dari ujian atau musibah semata. Dan pada setiap peristiwa pasti ada hikmah yang bisa kita petik darinya, aku terus merenung lebih jauh. Masih ada lagi yang akuperoleh. paling tidak ada 2 hal yang muncul di layar kesadaran aku saat itu.
:: 1. Kita lebih sering & mudah menyadari peran penting jasa seseorang manakala telah terjadi "ketidak beresan" dan -- lebih-lebih kita yang menjadi korbannya.
Kita menyalahkan sopir ketika kendaraannya mogok; tukang sampah kita anggap payah, ketika dia libur mengangkat sampah dari halaman rumah kita; suami disebut pelit ketika suatu waktu keinginan sang isteri tak dipenuhinya atau isteri dijuluki pemalah ketika sesekali tak berniat memasak. pendek kata dalam situasi yang tidak menyenangkan itu, kita segera tahu ada orang yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya, bagaimana sikap kita bila segala sesuatu berjalan normal? Bila kita sampai di tuuan tanpa hambatan, ketika tak pernahmelihat sampah menumpuk di halaman rumah, kalau suami mendapati isterinya dan juga sebaliknya dalam keadaan seperti yang diharapkan? Pernahkah kita merasa bahwa kita ditolong & dibantu orang lain?
2. Dalam hubungan timbal balik jasa, kita sering berjasa dari mitra kita. Pernahkan kita mengucapkan terimakasih misalnya, kepada pak supir yang telah mengantarkan kita ke tampat tujuan dengan lancar & selamat? Ataukan kita punya angan° bahwa "kebaikan" kita membayar ongkos lebih berharga dan lebih penting ketimbang jasa dia mengemudikan kendaraan dengan baik dan mengantarkan kita ke tempat tujuan itu? Adakah uang kebersihan yang kita berikan kepada tukang sampah lebih besar nilainya dari tenaga dan kerelaannya bergumul dengan sampah kotor dan berbau busuk? Adakah suami lebih berjasa dari isterinya karena telah mencari nafkah untuk anak dan isteri? Adakah seorang isteri lebihberjasa dari suaminya karena telah mengurusi segala tetek-bengek urusan rumah tangga?
Menurut Alloh swt "Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia. Dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan (bantuan) sebagian yang lain" (QS. 43:32)
Dan pandai menghargai (jasa)orang lain adalah bagian dari ajaran Islam. Rosulullah saw bersabda : "Barang siapa tidak berterimakasih kepada manusia, maka dia tidak akan (bisa) berterimakasih kepada Allah".
Dalam konterks ini, yang ada adalah siapa yang lebih AMANAH menjalankan perannya dan bukan pekerjaan apa yang lebih tinggi nilainya.
-- sakinah

Tidak ada komentar: