JANGAN lupa berdo`a untuk Orang Tua !

MENULIS dapat membantu seseorang untuk mengenali diri - mengenali pikiran, perasaan & apapun yang bergejolak di dalam hati --Hernowo--

 

Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

Selasa, 14 Juni 2016

TRAINING PERAWATAN JENAZAH DAN LOMBA LAZIS QT
LAZIS Qaryah Thayyibah  (LAZIS QT) sebagai salah satu rumah zakat yang ada di Purwokerto sangat  memperhatikan dunia pendidikan. Oleh karena itu  berbagai kegiatan yang terkait dengan pendidikan sering dilaksanakan oleh LAZIS QT.

Ahad, 12 Juni 2016 Kantor LAZIS Qaryah Thayyibah terlihat begitu ramai, mulai dari anak-anak sampai orang tua, laki-laki dan perempuan berkumpul di sana. Ya, hari itu Lazis Qaryah Thayyibah menyelenggarakan Training Perawatan Jenazah bagi ibu-ibu dan berbagai lomba bagi anak-anak PAUD sampai dengan SMA. Lomba yang diselenggarakan antara lain lomba mewarnai, menggambar dan Kultum. Lomba mewarnai diikuti oleh anak PAUD sampai Kelas 3 SD, Lomba mewarnai diikuti oleh siswa Kelas 4-6 SD dan lomba Kultum diikuti oleh siswa SMP dan SMA. Peserta kegiatan ini adalah anak-anak dan orangtua binaan LAZIS Qaryah Thayyibah melalui program Pemberdayaan Pendidikan Masyarakat [P2M]. Selain itu warga di sekitar Kantor Lazis Qaryah Thayyibah juga mengikuti acara ini.
Panitia kegiatan ini adalah para Mahasiswa yang juga merupakan tentor pembelajaran LAZIS Qaryah Thayyibah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengisi ramadlan dengan berbagai kegiatan yang positif sekaligus menambah ukhuwah Islamiyah, karena para peserta berasal dari berbagai daerah di Banyumas yang merupakan binaan LAZIS Qaryah Thayyibah Purwokerto.

==================
SALURKAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH, WAKAF ANDA KE :
LAZIS Qaryah Thayyibah
Yayasan Qaryah Thayyibah Purwokerto
Jl. SMPN 5 Gang Hidayah II, Kelurahan Karangklesem
Purwokerto Selatan.
Layanan Jemput Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf,
Hubungi (Telp./SMS) ke : 085 100 635 320
Atau Melalui Transfer ke Rek. Bank Muamalat No. : 5410018115

Selasa, 13 Januari 2015

Rumah Zakat di Purwokerto

Rumah Zakat di Purwokerto LAZIS Qaryah Thayyibah -PWT Jl.SMPN 5 Gg.Hidayah II Purwokerto Selatan 085 100 635 320

Rumus Cara Menghitung Zakat Maal/Harta, Fitrah & Profesi Serta Nisab


Seorang muslim yang mampu dalam ekonomi wajib membayar sebagian harta yang dimiliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya baik melalui panitia zakat maupun didistribusikan secara langsung / sendiri. Hukum zakat adalah wajib bila mampu secara finansial dan telah mencapai batas minimal bayar zakat atau yang disebut nisab.

Blog ini akan memberikan rumus dan contoh untuk pembayaran zakat fitrah untuk membersihkan diri, zakat mal atau zakat harta kekayaan dan zakat profesi dari penghasilan yang didapat dari pekerjaan yang dilakoni. Baca selengkapnya




Jumat, 05 Agustus 2011

Tips Mengatur Waktu Dengan Baik

Tips Mengatur Waktu Dengan Baik – Waktu adalah uang. Karenanya anda harus benar-benar menghargai waktu. Jangan sampai anda membuang waktu sia-sia, semuanya itu terlalu berharga. Kalau kita mau menilik sebentar saja kehidupan di dunia ini banyak sekali orang yang membiarkan waktunya berjalan begitu saja tanpa ada yang dikerjakan begitu juga sebaliknya…banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk bekerja tanpa memperdulikan keluarganya.

Jika anda ingin mengatur waktu dengan baik maka ikutilah tips di bawah ini…..

Simak baik-baik ya…..

1. Rencanakanlah hari Anda setiap pagi dengan menuliskan hal-hal yang wajib Anda lakukan. Tandai setiap pekerjaan yang telah diselesaikan pada hari itu.

2. Jangan mengunjungi teman sebelum terlebih dahulu memberikan kabar kepadanya atau menghubunginya lewat telepon.

3. Senantiasa menyimpan pulpen, kertas, dan buku catatan dalam kantong bajumu, untuk mencatat setiap rencana yang akan dilakukan.

4. Rencanakan waktu istirahat dan usahakan supaya berbarengan dengan waktu-waktu shalat.

5. Manf’atkan waktu dengan membaca, menghafal, dan pekerjaan positif lainnya.

6. Jika membuat janji, maka tegaskanlah bahwa kedua belah pihak telah menyetujui waktu, tempat, dan alamatnya secara meyakinkan.

7. Perkirakanlah lama perjalanan menuju tempat yang dijanjikan dan tambahkanlah beberapa saat(baca:menit), sebagai kehati-hatian atas hal-hal yang tidak terduga sehingga dapat sampai tepat pada waktunya.

8. Persiapkanlah alat-alat/rujukan yang dibutuhkan ada ditangan Anda sebelum memulai pekerjaan, apakah pekerjaan itu memasak (bagi ibu-ibu), atau menulis makalah, atau mempersiapkan ceramah, atau pekerjaan lainnya.

9. Jauhilah orang-orang yang suka mencuri waktu Anda yang memiliki sikap egois.

10. Janganlah mengambil keputusan untuk pergi dalam rangka menyelesaikan sebuah pekerjaan jika memungkinkan diselesaikan dengan menulis surat/menghubunginya lewat telepon.

11. Jika ada beberapa keperluan kecil/ada beberapa barang yang harus dibeli, maka catatlah dalam daftar yang memuat seluruh keperluan tersebut.

12. Luangkan waktu untuk keluarga anda sekedar untuk makan, belanja atau berlibur bersama

Udah tau kan tips mengatur waktu dengan baik? Makanya mulai sekarang harus dicoba ya…..
Sumber {KLIK DISINI}

Selasa, 08 Juni 2010

Mendongeng

Mendongeng/bercerita merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif. Dengan demikian, mendongeng/bercerita menjadi bagian dari keterampilan berbicara. Keterampilan mendongeng sangat penting bagi penumbuhkembangan keterampilan berbicara bukan hanya sebagai keterampilan berkomunikasi, melainkan juga sebagai seni. Dikatakan demikian karena mendongeng memerlukan kedua keterampilan berbicara tersebut. Cara mendongeng
Membentuk Moral Anak dengan Mendongeng
Mendongeng sebagai Metode Pembelajaran
Kiat-kiat Mendongeng (Versi kak Rico)

Sabtu, 29 Mei 2010

Amandel Sakit Tak Selalu Harus Diangkat [intisari]

Posted date : July 10, 2009

Disadur dari Intisari July 2008

Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak dan sering membuat orangtua bingung. Tak jarang dokter dengan gampang menyarankan operasi pengangkatan amandel padahal sebetulnya si anak cukup diobati infeksinya saja. Sebaliknya, kadang orangtua bersikukuh tidak mau amandel anaknya dioperasi. Padahal, jika tidak diangkat, amandel itu malah akan menjadi sumber penyakit buat si anak.[Selengkapnya...]
[klik]

Rabu, 28 April 2010

8 Pertanyaan Jebakan Saat Wawancara

1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.

2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.

3. Apa kelemahan utama Anda?
Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.

4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?
Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.

5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?
Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.

6. Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

7. Berapa gaji yang Anda harapkan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.

8. Bisa ceritakan mengenai diri Anda?
Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda.

http://www.wetan.co.cc/2008/05/22/8-pertanyaan-jebakan-saat-wawancara/#more-21
KLIK

Selasa, 20 April 2010

Pulang ke Rumah Yang Sesungguhnya

Oleh Anto Dwiastoro Slamet

“Perkawinan yang hebat bukanlah ketika ‘pasangan yang sempurna’ menyatu. Melainkan ketika pasangan yang tidak sempurna belajar menikmati perbedaan mereka.” —Dave Meurer, Daze of Our Wives: A Semi Helpful Guide to Marital Bliss (Michigan: Bethany House Publishers, 2000)

Saya mengalami kejutan budaya yang hebat pada bulan-bulan pertama pernikahan saya. Betapa tidak, saya yang sebelumnya hidup dengan kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma pribadi saya tiba-tiba harus membuka pintu rumah saya dan mengundang masuk seorang istri yang gaya hidupnya seperti bumi dan langit dengan saya. Saya ibarat api, dengan emosi meletup-letup dan blak-blakan dalam mengekspresikan diri, sedang istri saya adalah air sejuk yang mengalir malu-malu, cenderung tertutup. Saya, dahulu, bukan tipe orang yang mandiri, karena sejak kecil selalu dimanja, dan hidup dalam keluarga yang memiliki beberapa pembantu rumah tangga, sementara istri saya sangat mandiri – ia dibesarkan dalam keluarga angkatan laut, yang sering ditinggal layar oleh ayahnya, sehingga ia terbiasa mengurus dirinya sendiri.

Namun, dalam prosesnya, perbedaan di antara kami terjembatani oleh hati yang diliputi cinta. Alih-alih porak-poranda tak karuan, kami malah saling mengisi. Gejolak erupsi gunung berapi pada diri saya dapat dipadamkan oleh kesejukan airnya, dan sebaliknya ketertutupannya berangsur membuka secara bijaksana. Saya, yang tadinya tidak bisa apa-apa dalam mengurus rumah tangga, secara bertahap mulai mengerti tugas dan tanggung jawab dengan bimbingan istri saya.

Saat itulah, masing-masing dari kami menginsafi bahwa perbedaan tidak harus berseberangan, melainkan mendorong kami untuk saling menata diri membangun jembatan komunikasi. Saat itulah, masing-masing kami menyadari bahwa kami telah pulang ke rumah yang sesungguhnya, yaitu hati yang beratapkan cinta. Cinta yang bercirikan Pengorbanan – dengan meleburkan diri (ego) kita ke dalam subyek yang kita cintai, sehingga tidak ada lagi jarak yang memisahkan kita dengan subyek; Pengakuan sepenuh hati atas eksistensi subyek, dengan mendaraskan (recite) namanya berulang-ulang atau memvisualkan kehadirannya di benak kita; dan Penerimaan atas kenyataan diri subyek seutuhnya, sejati, tidak diada-adakan.

Perbedaan budaya ada di mana-mana, bukan hanya dalam kehidupan perkawinan. Dalam hidup bermasyarakat, perbedaan budaya menjadi dinamika di dalamnya, namun alih-alih membenturkan perbedaan-perbedaan tersebut, adalah lebih baik jika kita dapat saling melengkapi, apalagi kehidupan manusia hakikatnya merupakan organisme, di mana yang satu bergantung pada yang lainnya agar dapat sintas (survive).

Jika kita mau memahami budaya orang lain, atau kita mampu beradaptasi dengan budaya yang berbeda dari yang menjadi landasan pikiran dan perasaan, perkataan dan perbuatan kita sehari-hari, di mana pun kita berada kita akan serasa berada di rumah sendiri. Pada banyak kasus, kita seakan pulang ke rumah yang sesungguhnya, yaitu tempat di mana keakuan kita telah ‘mati’ dan karenanya mampu berpadu dengan orang lain dengan menafikan perbedaan suku, ras, ideologi, agama atau kepercayaan, dan paradigma. Di rumah yang sesungguhnya, menyurut ego kita, lebur dalam pemahaman bahwa orang lain adalah bagian dari diri kita juga, yang seyogianya tak kita musuhi atau jauhi. Malah, sebaliknya, harus kita syukuri, karena kehadirannya dapat mengisi atau melengkapi kekurangan kita.

Saudara Subud saya, seorang laki-laki Eropa, pernah mengembara ke salah satu negeri di Afrika. Ia sempat tidak betah, lantaran makanannya yang berminyak tidak cocok dengan selera Eropanya, udaranya yang panas membuatnya gerah dan mendidihkan darahnya, serta masyarakatnya yang kaku membuat ia merasa dimusuhi. Lalu, datanglah nasihat ibunya, agar ia melakoni ‘kunci’ dari Latihan Kejiwaan Subud, yaitu ‘menerima dengan ikhlas dan rida (cinta)’. Apa yang terjadi kemudian? Saudara Subud saya itu serasa pulang ke rumah: makanan yang tadinya tidak berkenan baginya tiba-tiba terasa lezat; udara yang panas terasa menyejukkan, dan setiap orang yang ditemuinya bersikap ramah padanya. Itulah pancaran Cinta yang berlandaskan pengorbanan, pengakuan dan penerimaan dengan sabar dan ikhlas, yang bakal membuat kita yang bersedia merangkulnya serasa pulang ke rumah yang sesungguhnya di mana pun kita berada.

Lain lagi pengalaman saya. Saya pernah bertentangan demikian hebatnya dengan kawan saya perihal sepele: soal desain komunikasi visual. Dia menganggap desain saya – yang minimalis – jelek, karena banyak ruang kosong. Saya menganggap desainnya – yang penuh sesak – kampungan. Akhirnya, setelah saling mengumbar emosi selama beberapa waktu, saya menginsafi, ini bukan masalah pribadi (walau dalam berbagai hal yang bersangkutan sering berseberangan dengan saya, yang jika saya menuruti ego bakal menyulut konflik berkepanjangan), melainkan menyangkut budaya.

Desain komunikasi visual garapannya terkena imbas budaya dari mana ia berasal. Saya pernah hidup selama lima tahun di tengah liputan budaya di mana kawan saya itu hidup; masyarakatnya cenderung keras, egaliter, dan (jika bicara) ramai – yang terejawantahkan dalam desain komunikasi visual yang tumpat dengan gambar, tulisan dan warna dalam penataan yang tak artistik. Untuk menjembatani perbedaan gaya desain komunikasi visual kami, maka lain kali saya akan memadukan kedua gaya tersebut, di mana desainnya akan bernuansa ‘kosong namun penuh’ – dengan memanfaatkan ornamentasi dalam tampilan yang sekilas tak tampak tetapi sebenarnya ada.

Saat saya berdamai dengan kawan saya tadi, serasa saya pulang ke rumah yang sesungguhnya, di mana hati kami menyatu dalam ruang perbedaan yang berpadu, saling mengisi.©
Salam,