SUATU saat mungkin kita punya setumpuk kebar gembira yang ingin segera diceritakan kepada sahabat & pasangan. kali lain, segumpal kecewa hadir mengisi hari, dan kita pun lagi° mencari seorang untuk berbagi rasa. Pada dasarnya, manusia membutuhkan kehadiran manusia lain untuk berbagi, berbagi beban, berbagi rasa, berbagi tenang, berbagi pikiran, berbagi apa° yang dimiliki. Si gembira yang berbagi tak akan kehilangan apapun kecuali bertambah bahagia. Si penerima sharing duka, tak akan kerugian apapun, kecuali bertambah bijak dan tulus.
Dengan berbagi muncul keseimbangan juga efisiensi. Tak ada jurang menganga antara si punya dan tak berada. Tak ada waktu terbuang sia° karena yang satu bertopang dagu di saat yang lain bekerja keras. Bahkan, kemauan berBagilah yang akan mengasah jiwa°menjadi halus rasa, peduli sesama, serta penuh syukur kepada Illahi. Berbagi dengan sepenuh keikhlasan dan ketulusan, begitu bernilainya di sisi Alloh, Sehingga sebagaimana diungkapkan Rosulullah saw, sekedar seulas senyumpun yang kita bagi kepada saudara kita telah bernilai sedekah.
begitu pula berbagi rasa, pikiran, beban dan segala kepedulian yang bernuansa pada cinta dan persaudaraan dapat menjadi indikator keimanan.
:: yang penting bahwa masalah diungkapkan bukan untuk saling menyalahkan tapi untuk memahami dengan baik ini masalahnya kemudian mencari solusi yang memuaskan ke dua belah pihak. :P
Selasa, 12 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar