
Memang tak mudah, berikut ada beberapa tips yang bisa kita lakukan :
~ Catatlah hikmah° dari kekecewaan kita tanpa menyebutkan peristiwanya. ~ Jika teringat peristiwa terebut, jangan lupa untuk segera mengingat atau menyebut hikmah dari peristiwa tersebut. ~ Bedakan antara fakta & opini. Fakta memang benar, tapi opini belum tentu benar. Sebagai contoh "Anda gagal bisnis", itu adalah fakta. "Anda tidak akan sukses bisnis", ini hanya opini belaka yang bisa saja salah.
Jika sikap kita benar, pengalaman mengecewakan akan memberikan hikmah yang membuat kita bahagia.
"Saya hanya ingin bahagia" itu kalimat yang sering kali terdengar saat ditanya apa yang menjadi cita°nya. Lalu, siapa yang tidak ingin bahagia?
jika seseorang ingin bahagia berarti dia tidak bahagia, lalu, kenapa tidak bahagia?
Mungkin ini jawaban yang mungkin muncul :
"saya akan bahagia jika berhasil menikah dengandia"
"saya akan bahagia jika ssya berhasil menduduki jabatan tersebut"
"Bagaimana saya bahagia jika saya bary saja di pecat?"
dan masih banyak lagi kalimat yang mungkin muncul
Jika kita ingin bahagia, tengoklah apa yang telah kita miliki, rasakan bahagia anugerah yang telah diberikan Alloh SWT kepada kita. Sungguh, sungguh banyak. Kita tidak akan bisa menghitungya.
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Alloh, niscaya kamu tidak dapat menjumlahkannya. Sunggu Alloh benar° Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Qs. An Nahl : 18)
SEBERAPA banyak nikmat yang kita miliki dibandingkan dengan yang belum kita miliki? Pantaskah kita didak bahagia untuk menikmati yang belum kita miliki itu? oleh karena itu, bersyukurlah dengan apa yang telah Alloh SWT berikan kepada kita.
berbahagialah .......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar